Senin, 02 Februari 2015

Surat dari Ibu

Anakku sayang, suatu ketika, jika aku makan dengan berserakan atau memecahkan sebuah piring atau menumpahkan sup diatas meja aku harap kau tidak memaharahiku, karena penglihatanku memang sudah berkurang tanganku tak lagi kuat saat memegang Bersabarlah... Ingatkah berapa lamanya aku mengajarimu makan dan minum dahulu? Suatu ketika, jka berulang-ulang aku menanyakan hal yang sama kepadamu jangan memprotesku. Pendengaranku mulai berkurang. Mohon ulangi apa yang kau katakan atau tuliskan. Ingatkah saat kau kecil kau selalu memintaku membacakan buku cerita yang sama berulang-berulang? Setiap malam, setiap hari, sampai kau tertidur dan aku selalu memenuhinya.
Suatu ketika, jika aku sudah tak mau makan jangan paksa aku. Aku tahu kapan lapar dan kapan tidak lapar. Biarkan aku yang menentukan sendiri, jangan dimarahi. Ingatkah ketika dulu kau sulit makan aku dengan sabar menyuapimu? Suatu ketika, jika lututku mulai lemah aku harap kau memiliki kesabaran untuk membantuku bangun sebagaiman aku selalu membantumu saat kau masih kecil untuk belajar berjalan. Suatu ketika, jika sesekali aku kehilangan ingatanku atau tak bisa mengikuti percakapan yang kau bicarakan berikan aku waktu untuk mengumpulkan ingatanku kembali. Tapi, bila aku juga tak bisa mengingatnya jangan menjadi orang yang meremehkan dan sombong padaku. Aku mohon, jangan bosan kepadaku sebab yang paling pendting bagiku adalah bersamamu dan kau bersedia mengajakku bicara meski pembicaraanku sering membosankan. Aku mohon, berikan aku waktu untuk bersamamu apakah kau ingat, ketika kau masih kecil aku selalu mendengarkan apapun yang kau ceritakan tentang mainanmu? Maakan juga bauku, tercium seperti orang yang sudah renta. Tubuhku lemah. Orang tua mudah sakit karena mereka rentan pada dingin. Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu. Aku harap, aku tidak memalukan bagimu. Apakah kau ingat, ketika kau masih kecil aku selalu mengejar-ngejarmu karena kau tak ingin mandi? Anakku, tahukah kau setiap selesai salatku aku selalu berbisik kepada Allah. Meminta agar Dia selalu memberikan keberkahan hidup padamu karena kau mencintai ibu dan ayahmu. Terimakasih atas segala perhatianmu, Nak. Aku mencintaimu. Ibu. #halaqahcinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar