Dan semua berkumpul dalam satu waktu,
Dimana hikmah membangun pondasi di dalam jiwa yang terjerat,
Laut..
Bersama desiran airmu, kubiarkan luka yang memerah ini kembali membiru,
Wangi semerbak airmu..
Kurela hembuskan aroma cinta yang masih tersisa di dalam jiwa,
Sudah sepantasnya kukembalikan hakikat cinta ini pada-Nya,
Kulindungi dengan rasa malu dan penghambaan,
Kulukiskan dengan kuas kesungguhan,
Dan kusemburati dengan warna ke Ilahi-an,
Kukembalikan cinta ini pada-Mu ya Robb,
Kamis, 26 Maret 2015
Kamis, 19 Maret 2015
Pemuda Tangguh
Disaat semua mulai menjauh dan pergi. Disaat semua mulai meninggalkan dan berpaling. Dan disaat semua mencaci dan memaki. Masih adakah yang mengetahui? Masih adakah yang mencari? Sekelompok pemuda yang memegang erat panji Allah dan Rosul-Nya. Mereka berjanji untuk berjuang, berkorban, dan bergerak untuk meninggikan panji-panji Islam. Bukan dengan tangan kosong mereka berjuang. Bukan dengan keluhan mereka bertahan. Melainkan dengan semangat jihad fii sabiilillah, jihad fii tarbiyah (pendidikan) untuk mengembalikan kejayaan umat Islam seperti dulu kala. Pemuda itu mengambil alih perjuangan karena mereka sadar bahwa gerbong lokomotif da'wah ini akan terus melaju, melaju melintas peradaban, zaman, hingga ke negeri Surga dengan ada atau tidaknya mereka. Siapakah pemuda itu sobat? Tak inginkah diri ini menjadi pemuda itu? Pemuda yang mewarisi semangat para Nabi dan sahabat untuk menegakkan Islam di bumi Allah ini. Hingga kelak mereka akan melihat cahaya kejayaan Islam meninggi di seluruh penjuru dunia. Tiada balasan yang sepadan untuk mereka selain Surga-Nya yang kekal, penuh nikmat, permata, bidadari, dan ketenangan yang tiada pernah terbesit di hati dan dilihat oleh mata sebelumnya. Masih adakah semangat untuk menggapai Surga itu wahai sahabatku?
Langganan:
Postingan (Atom)