GENERASI PENDIDIKAN ISLAM
Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No.20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut kamus Bahasa Indonesia kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini memiliki makna proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah hal yang penting karena kegiatan ini mencakup perkembangan potensi diri, kekuatan spiritual dan tingkah laku seseorang dalam kehidupannya. Faktanya, masih banyak masyarakat yang menganggap pendidikan sebagai hal yang kurang penting sehingga menimbulkan dampak buruk seperti pengangguran, kriminalitas, kemiskinan dan penyimpangan sosial lainnya. Pendidikan yang seharusnya mampu mencetak generasi unggul harapan agama, ternyata belum mampu melakukan hal itu. Hal ini disebabkan karena sistem pendidikan di Indonesia masih berorientasikan knowledge generation bukan knowledge utilization. Selain itu, kurangnya integrasi nilai-nilai Islam dalam sistem pendidikan menjadi faktor utama runtuhnya akhlaq generasi masa ini misalnya budaya malas, plagiat, tawuran, pergaulan bebas dan berpikir instan. Hal tersebut menyebabkan kekhawatiran yang mendalam tentang masa depan agama dan bangsa ini di masa depan. Pendidikan sebagai pilar utama perubahan masyarakat sangat membutuhkan perubahan. Sistem yang mulanya hanya menuntut pemenuhan intelektualitas, seharusnya juga memperhatikan peningkatan spiritualitas agar terjadi keseimbangan diri kepada fitrah setiap manusia. Islam sebagai agama rahmatan lil ‘aalamiin memberikan petunjuk dalam proses pendidikan. Secara bahasa, pendidikan berasal dari kata tarbiyah yang memiliki beberapa makna yaitu:
1. Raba-Yarbu : tumbuh berkembang
2. Rabiya-Yarba : tumbuh secara alami
3. Rabba-Yarubbu : memperbaiki, meningkatkan
Sedangkan secara istilah, pendidikan atau tarbiyah memiliki beberapa makna yaitu:
1. Menyampaikan sesuatu sampai pada tingkat sempurna sedikit demi sedikit (Al Badhawi).
2. Menumbuhkan sesuatu sedikit demi sedikit sampai dengan tahap sempurna (Al Asmahadi).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam mampu menjadi sumber utama dalam perubahan akhlaq dan intelektualitas masyarakat. Pendidikan Islam memiliki karakteristik yang berbeda dengan sistem pendidikan yang lainnya. Perbedaan tersebut terletak pada beberapa aspek yaitu 1) Konsep Rabbaniyah yaitu konsep yangmenjadikan ALLAH sebagai tujuan utama dalam kehidupan.Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (QS. Al-Bayyinah: 5). 2) Konsep akhlaq mulia sebagai sarana penyampaian materi. Cara yang baik, arif dan bijaksana akan memudahkan proses pendidikan karena konsep ini langsung memberikan teladan dalam perbuatan. Teladan dianggap cara yang paling efektif untuk mempengaruhi kejiwaan anak didik karena kondisi kejiwaan anak cenderung meniru dan melakukan apa yang dilihat. Pendidik harus memiliki akhlaq mulia sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yaitu jujur, dapat dipercaya, cerdas dan menyampaikan kebaikan.Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS. Al-Ahzab: 21). Sebagaimana juga yang terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa orang yang paling paling sempurna imannya adalah mukmin yang paling baik akhlaqnya. 3) Konsep Syumuliyah yaitu konsep pendidikan yang menjaga keseimbangan potensi akal, jasad dan ruh. Hasil dari konsep pendidikan ini adalah manusia yang memiliki intelektualitas tinggi, kesehatan yang prima dan keimanan yang benar sehingga mampu menghadapi tantangan hidup akhir zaman yang penuh dengan keburukan. Faktor yang sangat mempengaruhi berhasilnya konsep pendidikan tersebut adalah karakteristik dari pendidik. Berikut beberapa karakteristik pendidik dalam Islam:
1. Ustadz Orang yang berkomitmen dengan profesionalitas yang melekat pada dirinya sikap dedikatif, komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja, serta sikap continous improvement.
2. Mu’allim Orang yang menguasai ilmu dan mampu mengembangkannya serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan, menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya, sekaligus melakukan transfer ilmu pengetahuan, internlisasi, serta implementasi (amaliah).
3. Murabbi Orang yang mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu berkreasi serta mampu mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk tidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya, masyarakat dan sekitarnya.
4. Mursyid Orang yang mampu menjadi model atau sentral identifikasi diri atau menjadi pusat aturan, teladan, dan konsultan bagi peserta didiknya.
5. Mudarris Orang yang memiliki kepekaan intelektual dan informasi serta memperbarui pengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan, dan berusaha mencerdaskan peserta didiknya, memberantas kebodohan serta melatih keterampilan sesuai dengan bakat dan minat.
6. Mu’addib Orang yang mampu menyiapkan peserta didik untuk bertanggung jawab dalam membangun peradaban yang berkualitas di masa depan.
7. Muhazzib Orang yang membersihkan, memperbaiki perilaku dan hati nurani karena adanya suatu penyimpangan. Sikap tersebut dapat mewujudkan pendidik berhati bersih, berperilaku baik dan berkompeten.
C. Kesimpulan
Proses pendidikan sangat berperan dalam perubahan peradaban karena pola pikir, sikap dan kepribadian akan dibentuk pada proses ini. Konsep pendidikan yang baik dibutuhkan untuk menunjang pembentukkan generasi yang unggul. Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alaamiin memiliki konsep pendidikan yang sempurna karena bersumber dari ALLAH dan Nabi Muhammad. Penerapan konsep pendidikan secara utuh akan menghasilkan generasi yang unggul intelektualitas dan spiritualitas sehingga mampu berperan dalam perubahan masyarakatyang baik.
D. Simpulan dan Saran
Karakteristik pendidikan Islam yang begitu sempurna mampu menyelesaikan permasalahan yang melanda umat Islam. Konsep rabbaniyah, akhlaqul karimah dan syumuliyah yang menjadi ciri khasnya mampu mencetak generasi Islam yang berakhlaq dan berintelektualitas tinggi.Hal tersebut diharapkan berdampak pada kemajuan umat Islam dalam bidang pendidikan karena Islam hadir sebagai agama rahmatan lil ‘aalaminyaitu sebagai rahmat dan anugerah dari Allah SWT.
Demikian makalah yang kami buat semoga dapat bermanfaat. Apabila ada kritik dan saran kami sangat menerima untuk kebaikan di waktu yang akan datang.
E. Daftar Pustaka
Departemen Agama RI. 2012. Al-Hikmah Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV Penerbit Diponegoro.
Hardian, Novi. 2007. Panduan Keislaman Remaja. Bandung: PT Syaamil Cipta Media.
Tasmara, Toto. 2009. The Secret of Iman. Jakarta: Gema Insani.
Kesowo, Bambang. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diunduh dari www.telkomuniversity.ac.id pada tanggal 13 Desember 2014 pukul 22:05.
Rosidin, Dedeng. Konsep Pendidikan Islami. Diunduh dari www.file.upi.edu pada 30 Oktober 2014 pukul 14:09:17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar